Jakarta (SIB)
Sinyalemen yang disampaikan Presiden SBY tentang semakin panasnya situasi politik menjelang Pemilu 2009 dinilai tidak tepat. PDIP menyebut faktor naiknya harga bahan pokoklah yang membuat suhu politik meninggi.
“Wajar saja kalau masyarakat semakin panas dan gamang dalam menghadapi hidup sehari-hari. Karena kehidupan yang tidak menentu akibat naiknya harga kebutuhan pokok,” kata Ketua FPDIP Tjahjo Kumolo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/3).
Tjahjo menambahkan, kekhawatiran SBY dapat dimaklumi dia tidak ingin citranya rusak akibat stabilitas sosial yang terganggu.
“Warning Presiden tersebut karena Presiden khawatir menyangkut kredibilitas dan citra beliau jika terjadi instabilitas,” cetus Tjahjo.
Tjahjo berharap, sebagai pemimpin SBY seharusnya tidak hanya melempar wacana tapi lebih banyak membuat solusi. “Kalau tidak ingin prediksi situasi memanas itu terjadi, seluruh kebijakannya harus diarahkan pro rakyat dong!” tegasnya.
Sebelumnya dalam pidato saat peninjauan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri di Kelurahan Kertamaya, Bogor, Rabu 5 Maret kemarin, Presiden SBY menyebutkan situasi politik makin panas menjelang Pemilu 2009. SBY meminta masyarakat jangan gamang.
SBY juga meminta para elit politik nasional tahu diri. Aktivitas politik menyambut pemilu jangan sampai mengganggu stabilitas masyarakat.
Agung: Pernyataan SBY Itu Peringatan, Jangan Dipolitisir
Pernyataan Presiden SBY mengenai situasi politik yang makin panas menjelang 2009 harus dimaknai sebagai peringatan, bukan untuk dipolitisir. Karena itu, semua pihak harus menjaga gerakannya agar situasi tetap kondusif.
“Sebagai kepala negara, pernyataan itu adalah suatu imbauan. Jadi bagus-bagus saja, karena menjelang pemilu selalu ada eskalasi politik,” kata Ketua DPR Agung Laksono di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/3).
Jika eskalasi politik tidak diatur dengan baik, dia yakin akan membahayakan sendi-sendi demokrasi yang sedang dibangun saat ini.
“Kalau eskalasi itu dilepas begitu saja akan dapat merusak sendi-sendi politik dan demokrasi. Imbuan itu agar tidak terjadi gejolak,” ujarnya.
Hal yang sama disampaiklan Ketua MPR Hidayat Nurwahid. Menurut Hidayat, pernyataan Presiden bukan bentuk kepanikan, tetapi peringatan kepada semua komponen bangsa untuk dapat menjaga stabilitas.
Meski demikian, karena kepala negara yang menyampaikan, SBY harus dapat memberi contoh yang baik untuk menjaga stabilitas kabinetnya dan institusi yang berada di bawah koordinasinya.
“Yang saya lihat Presiden tidak panik, masak Presiden panik? Presiden hanya mengingatkan kepada kita menjelang puncak-puncak tahun politik karena ada pemilihan Presiden, DPR dan DPD. Tapi Presiden harus memberi contoh yang baik,” tutur Hidayat. (detikcom/j)
-
Search It!
-
Recent Entries
- Keluarga Besar Asal Samosir Dukung TriBen Pimpin Sumut
- Pasangan Cagubsu Triben Dapat Bantuan Dana Rp 139 Juta dari Marga Sinaga
- PDIP: Situasi Panas Karena Harga-harga Naik
- Triben Menang Investor Rusia akan Kembangkan Industri Pertambangan
- Tritamtomo Beragama Islam, Imam Mesjid Jami’ Minta Maaf Sembari Menitikkan Air Mata
- Pedagang di Medan Sambut Positif Pasangan Triben
- pp 08-2008.
- Partisipasi Politik Diprediksi 80 Persen
- Forum Bersama Laskar Merah Putih Siantar-Simalungun Dukung Tri-Ben
- Syamsul Dan Tritamtomo Tampil ‘Mesra’ Hadiri Pelantikan GM FKPPI
-
Tautan
- Analisa kebudayaan
- Badan Penanggulangan Bencana PDI-P
- Balitbang Pusat DPP PDI-P
- Bangsa bodoh
- Community Indonesia
- forum politisi
- Fraksi PDI-Perjuangan DPR-RI
- Indonesia kemarin
- klub oposisi
- Palang Merah Indonesia
- PDI-PERJUANGAN.
- PDIP wilayah Belanda
- Penghuni Langit
- Wikipedia free encyclopedia
- Wikipedia Indonesia